
Sering kali kita dihadapkan pada masalah yang terjadi dalam kehidupan. Permasalahan tersebut menjadi suatu tekanan bagi seseorang dan dapat menimbulkan stres.. Menurut Folkman (Mashudi, 2012) istilah stres mempunyai pengertian gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan lingkungan dan tuntutan kehidupan. Sehingga kita perlu cara untuk mengatasi (coping stress).
Coping adalah sebuah cara dari individu dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan dari lingkungannya dan sebuah usaha untuk meminimalisir kesenjangan antara tuntutan diluar individu dengan kemampuannya. Coping berasal dari Bahasa inggris, yaitu “cope” yang memiliki arti menanggulangi atau mengatasi suatu hal yang sulit dengan baik (Oxford Dictionary, 2008)
Lazarus dan Folkman (Mashudi, 2012) menjelaskan bahwa coping adalah sebuah proses dalam mengatur atau mengatasi tekanan secara internal maupun eksternal, yang dianggap membebani batas kemampuan dari individu. Coping juga dapat didefinisikan sebagai usaha untuk mengubah perilaku dan kognitif dari individu secara konstan untuk mengendalikan tuntutan secara internal dan eksternal secara spesifik, yang dinilai sebagai beban atau suatu hal yang melebihi kemampuan dari seseorang dalam menerima tekanan (Armajayanthi dkk, 2017). Matheny (Safaria dan Saputra, 2012) menjelaskan bahwa coping sebagai upaya yang bersifat sehat maupun tidak sehat, positif maupun negatif, usaha secara sadar maupun tidak sadar, untuk mencegah, menghilangkan, atau mengurangi stressor, atau memberikan ketahanan yang ditimbulkan oleh stres. Murphy juga mengatakan bahwa coping adalah upaya untuk mengatasi sebuah kondisi baru yang bersifat mengancam, menimbulkan tantangan, dan frustasi yang sifatnya potensial.

Coping Stress
Lazarus (Folkman, 2013) menngemukakan bentuk coping stress terdapat dua macam, yang pertama adalah strategi coping yang berorietasi pada masalah (problem-focused coping strategies), dan yang kedua adalah strategi coping yang berorientasi pada emosi (emotional-focused coping strategies). Kedua bentuk coping akan dijelaskan sebagai berikut:
- Problem-Focused Coping Strategies
Problem-focused coping strategies adalah sebuah strategi coping dalam mengurangi stressor dengan mempelajari hal baru atau sebuah keterampilan baru, yang digunakan untuk mengubah situasi, keadaan, atau pokok permasalahan (Horwitz, 2011). Individu menggunakan problem-focused coping strategies cenderung menggunakan strategi yang bersifat kognitif secara langsung, yang digunakan untuk menyelesaikan dan mencari informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah (Adriyani, 2014).
Strategi kognitif dilakukan untuk mengatasi stres dan menemukan langkah yang baik dalam mengatasi stres dengan cara memodifikasi, mengubah, atau meminimalisir situasi yang sifatnya mengancam. Problem-focused coping strategies biasanya digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin dapat dikontrol oleh individu (Atmajayanthi, 2017).
2. Emotional-Focused Coping Strategies
Emotional-focused coping strategies adalah sebuah usaha dari individu dalam mengendalikan respon emosional terhadap kodisi yang bersifat sangat menekan (Folkman, 2013). Strategi coping ini bersifat defensif, karena individu merespon stres secara emosional. dengan berupaya mencari dukungan secara sosial, individu yang menggunakan strategi coping secara emosional lebih menitikberatkan dalam upaya pengurangan emosi negatif ketika menghadapi tekanan. Emotional-focused coping strategies digunakan ketika individu mengalami masalah yang tidak bisa dikontrol (Adriyani 2014).
Dukungan yang dimaksud dari strategi coping ini adalah sebuah dukungan yang berasal dari sahabat, keluarga, melakukan aktivitas lain yang sifatnya lebih positif. aktivitas ini bisa merujuk pada olahraga, melakukan hobi positif, berdoa kepada tuhan, dan lain sebagainya dalam menekan stressor (Safaria dan Saputra, 2012).

Tips Mengatasi Stress
Lalu beberapa tips yang dapat digunakan dalam mengatasi stres, berdasarkan stress-coping antara lain sebagai berikut:
- Memiliki pola makan yang teratur
Memiliki pola makan yang teratur sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Makan secara teratur memiliki dampak yang baik dalam mengurangi stres. Maka dari itu, dengan adanya sumber energi yang berasal dari makanan, manusia dapat menjalankan aktivitas secara efektif dan memperbesar kinerja otak dalam menyelesaikan masalah.
- Olahraga secara rutin
Olahraga yang rutin dilakukan juga akan mengurangi stres pada diri manusia. Hal ini disebabkan karena aktivitas berolahraga memiliki manfaat yang banyak. Selain menjaga ketahanan dan kebugaran tubuh, banyak aspek yang masuk ke dalam aktivitas berolahraga, salah satunya adalah aktivitas sosial, hiburan, dan pencarian pengalaman baru.
- Konsumsi air mineral
Konsumsi air mineral yang teratur akan memberikan dampak positif bagi tubuh kita. Dengan adanya konsumsi air mineral yang teratur, maka peredaran darah dalam tubuh akan menjadi lebih lancar. Selain itu, manfaat yang dirasakan adalah sirkulasi oksigen menuju otak akan semakin teratur. Hal ini adalah upaya sederhana dalam mengurangi stres pada diri kita
- Memiliki hobi yang positif
Hobi yang positif dapat meningkatkan imunitas seseorang. Dengan adanya hobi positif, seseorang dapat menyalurkan segala sesuatu ke dalam hobi yang sedang ditekuni. Maka dari itu, seseorang yang memiliki hobi cenderung lebih resisten dalam menghadapi stres dalam dirinya.
- Berdoa kepada Tuhan
Kegiatan religi adalah sebuah hal yang positif. Berdoa kepada tuhan terbukti ampuh dalam mengurangi stres dalam diri. Seseorang yang religius cenderung lebih tahan dalam menghadapi stres daripada orang yang kurang religius.
Oleh : Norma Wijayanti (Seksi P2M)
Sumber:
Adriyani, Juli. (2014). Coping Stres Pada Wanita Karier Yang Berkeluarga, Jurnal Al-Bayan 21(30) hal 14.
Armajayanthi, Erika, Victpriana, Evany dan Ayu, Kangga L. (2017). Studi Deskriptif Mengenai Coping Stress Pada Ibu Yang Memiliki Anak Dengan Autism Sebuah Penelitian Di Sekolah “X” Bandung, Jurnal Humanitas, 1(1), hal 41.
Folkman, S. (2013). Stress, coping, and hope. In Psychological aspects of cancer (pp. 119-127). Springer, Boston, MA.Gomes, A. R., Faria, S., & Lopes, H. (2016). Stress and psychological health: Testing the mediating role of cognitive appraisal. Western Journal of Nursing Research, 38(11), 1448-1468.
MAshudi, Farid. (2012). Psikologi Konseling. Yogyakarta: IRCiSoD.
Oxford English Dictionary. 2008. Little Oxford English Dictionary. California: Oxford University Press.
Safaria, Triantoro dan Saputra, Nofrans Eka. (2012). Manajemen Emosi Sebuah Panduan Cerdas Bagaimana Mengelola Emosi Positif Dalam Hidup Anda. Jakarta: Bumi Aksara