MALANGKOTA.BNN.GO.ID — (23/02) Yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia menggelar live webinar terkait pemulihan pecandu narkoba bersama BNN Kota Malang. Live webinar yang bertajuk “Peran BNN Kota Malang dalam Pemulihan Pecandu Napza di Institusi Penerima Wajib Lapor Bahrul Maghfiroh” ini dibuka langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren yaitu Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri. Dalam sambutannya Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BNN Kota Malang yang telah aktif menyambangi Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia. Webinar tersebut ditayangkan secara live melalui media Youtube dan juga melalui media sosial Facebook, sedikitnya sekitar 150 peserta dari kalangan santri maupun masyarakat turut berpartisipasi dalam webinar tersebut.
Dalam webinar tersebut menghadirkan dua orang narasumber dari BNN Kota Malang, yaitu dr.Agustina selaku Penanggung Jawab Klinik Pratama BNN Kota Malang dan Try Wulandari, S.I.Kom selaku Konselor Ahli Muda BNN Kota Malang. Wulan menyampaikan, seksi Rehabilitasi BNN Kota Malang sangat antusias terlibat dalam kesempatan sharing informasi tentang masalah kecanduan dan pentingnya rehabilitasi, diharapkan melalui acara seperti ini dapat membangun kesadaran masyarakat dalam menghadapi permasalahan narkoba di lingkungannya tanpa harus memberikan stigma negatif pada pecandu.
Lebih lanjut, dr.Agustina menambahkan bahwa saat ini Indonesia sedang dalam situasi Darurat Narkoba, sudah menjadi pemikiran bersama untuk aktif memutus mata rantai peredaran narkoba di Indonesia. Kami harap pada lembaga-lembaga rehabilitasi baik milik pemerintah maupun masyarakat dapat membantu pemulihan para pecandu sehingga dapat mengurangi demand peredaran narkoba.
dr.Agustina menjelaskan mengenai rehabilitasi yang kerap dianggap sebagai bentuk penyembuhan terhadap orang yang terkena narkotika. “Tujuan dari rehabilitasi itu bukan untuk menyembuhkan, tetapi memulihkan,” tangkas Penanggung Jawab Klinik Pratama BNN Kota Malang tersebut. Menurutnya, upaya pemulihan terhadap orang yang terkena narkoba tidaklah mudah. “Untuk itu, tugas kita sebagai masyarakat adalah membantu pemerintah dalam melaksanakan rehabilitasi kepada pecandu narkoba”. Wulan menambahkan mengenai pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam proses pemulihan, sebab stigma negatif dan kecenderungan mengucilkan mantan pecandu justru dapat mendorong mereka untuk kembali pakai atau relapse.
Materi yang dibawakan mendapat antusiasme dari para peserta. Antusiasme ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan pada sesi tanya jawab.
<ASKM – Sie Rehabilitasi>
