Skip to main content
EdukasiBerita KegiatanRehabilitasiArtikel

Apa Yang Bisa kita Lakukan Jika Penyalahguna Menolak Di Rehab ?

Dibaca: 1404 Oleh 13 Jun 2021Tidak ada komentar
Apa Yang Bisa kita Lakukan Jika Pecandu Menolak Di Rehab ?
#BNN #StopNarkoba #CegahNarkoba

Akan sulit bagi seseorang untuk bisa lepas dari masalah ketergantungan narkoba jika yang bersangkutan enggan untuk menjalani terapi di fasilitas rehabilitasi. Apalagi  ketika seseorang menolak untuk mengakui bahwa mereka memiliki masalah, tentunya hal tersebut akan membuat orang-orang yang peduli padanya merasa ikut frustasi. Teman dan keluarganya sering kali merasa malu dan merasa tidak dapat berbuat apa-apa. Adiksi atau kecanduan adalah penyakit yang kompleks dan kronis, namun dapat dipulihkan melalui treatment-treatment tertentu.

Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mendorong mereka memulai rehabilitasi:

  1. Cari Tau Tentang Penyakit Adiksi / Kecanduan

Hal pertama yang perlu Anda lakukan saat ada anggota keluarga menyalahgunakan narkoba adalah mencari tahu tentang apa itu penyakit adiksi atau kecanduan. Kecanduan diklasifikasikan sebagai penyakit mental. Menurut American Society of Addiction Medicine, kecanduan adalah penyakit medis kronis yang dapat diobati, yang melibatkan interaksi kompleks antara sirkuit otak, genetika, lingkungan, dan pengalaman hidup individu. Orang dengan kecanduan, menggunakan zat atau memiliki perilaku kompulsif untuk mengkonsumsinya meskipun sudah tau ada konsekuensi yang merugikan. Namun, mereka mungkin tidak mengerti atau menyangkal bahwa mereka memiliki masalah dengan kecanduan. Semakin Anda memahami tentang kecanduan, semakin Anda mampu mengelola situasinya. Ada banyak sekali informasi tentang kecanduan yang dapat Anda konsultasikan untuk dipelajari lebih lanjut. Anda juga dapat berkonsultasi ke Klinik Pratama BNN Kota Malang untuk mendapatkan edukasi terkait masalah kecanduan.

  1. Tidak bisa cukup sekali berbicara dengan mereka

Kecanduan adalah penyakit yang sangat kuat mempengaruhi berbagai bagian otak pemakainya. Karena sudah dikendalikan oleh zat yang terkandung dalam narkoba, biasanya hal tersebut dapat mempengaruhi otak mereka dalam memilih keputusan yang rasional dan sehat. Biasanya ada banyak mekanisme pertahanan diri yang muncul dari pemakainya,  yang membuat Anda sulit untuk mengajaknya menjalani rehabilitasi. Distorsi pikiran yang mereka alami dapat membuat komunikasi dengan mereka itu menjadi sangat sulit. Cobalah duduk bersama dan berbagi kekhawatiran Anda dengan mereka tentang masalah kecanduannya, namun jangan langsung putus asa ketika mereka menolaknya, perlu adanya kesabaran ekstra dan usaha berulang mengajak mereka bicara.

  1. Membuat Batasan Sehat dengan mereka

Penting untuk membuat batasan yang sehat dalam hubungan Anda dengan si penyalahguna, hal ini dilakukan tentunya untuk mengurangi resiko berkonflik dengan mereka yang nantinya malah justru akan membuat mereka semakin defensif terhadap Anda. Dengan menetapkan batasan yang kuat, Anda akan memiliki kendali dan stabilitas dalam situasi yang sulit ketika mereka menolak untuk menjalani rehabilitasi. Dalam situasi ini, sangat penting untuk menegakkan batasan yang sehat untuk melindungi diri sendiri dan mereka.

Jika Anda pernah melakukan salah satu dari hal-hal dibawah ini, maka mungkin inilah saatnya bagi Anda untuk menetapkan batasan yang sehat:

  1. Terlalu mengkritik mereka
  2. Terlalu sering menuntut mereka apa yang harus dilakukan
  3. Melindungi mereka dari konsekuensi tindakan mereka (misalnya, dengan berbohong untuk mereka, meminta mereka bolos di tempat kerja agar tidak ketahuan, menjemput mereka dari bar, dll.)
  4. Tidak berani bertindak untuk menghindari konflik

Berikut adalah beberapa contoh batasan sehat yang dapat Anda tetapkan ketika mereka menolak untuk menjalani rehabilitasi:

Narkoba atau alkohol tidak diperbolehkan di rumah ini atau di sekitar siapa pun di keluarga kami.”

Memberi tahu mereka bahwa zat adiktif atau zat terlarang tidak diperbolehkan di rumah Anda adalah batasan yang sehat dan tegas yang dapat dibuat segera. Beritahu mereka tentang konsekuensi jika melewati batas itu (atau batasan lain yang Anda tetapkan) dan pastikan untuk menindaklanjutinya dengan menegakkan konsekuensi tersebut.

Kamu harus tahu konsekuensimu jika sampai tertangkap Polisi, saya tidak akan membantumu untuk bebas dari penjara atau membayar pengacara.”

Ketika mereka menolak untuk menjalani rehabilitasi, mereka juga perlu memahami bahwa mereka adalah orang dewasa dan harus siap untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka. Perjelas juga bahwa mereka harus mematuhi standar hukum serta standar rumah Anda.

Tidak ada teman pengguna narkoba yang diizinkan masuk ke rumah saya.”

Penting juga untuk menetapkan batasan tentang siapa saja yang diperbolehkan di rumah Anda, terutama jika mereka tinggal bersama Anda dan mengajak teman sesama pengguna datang ke rumah Anda. Batasan ini membantu meminimalkan dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap Anda dan keluarga Anda.

  1. Menetapkan Konsekuensi

Setelah Anda menetapkan batasan yang sehat, Anda juga harus menindaklanjutinya dengan menetapkan  konsekuensi jika mereka tidak menghormati batasan yang anda buat. Beberapa penyalahguna narkoba melihat konsekuensi hanya sebagai ancaman kosong. Sehingga penting untuk berani bersikap tegas terkait konsekuensi yang akan Anda berikan. Misalnya saja, mengambil hak akses internet, berhenti memberikan bantuan keuangan, mengusirnya, atau pindah. Hanya Anda sebagai orang terdekat mereka yang dapat menentukan konsekuensi mana yang akan efektif dalam situasi tersebut.

  1. Jangan Terlalu Melindungi Mereka

Mungkin saja tanpa Anda sadari,  ada andil dari Anda dalam masalah penyalahgunaan narkoba mereka, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, Apakah Anda mensupport mereka secara finansial? Ketika masalah penyalahgunaan narkoba membuat mereka tidak dapat bertanggung jawab pada diri sendiri, apakah Anda tetap memenuhi kebutuhan mereka yang seharusnya sudah menjadi tanggung jawab mereka sendiri ? Terlalu melindungi mereka seperti membuat alasan untuk ketidakhadiran mereka di tempat kerja, sekolah, atau acara keluarga juga menjadi andil dalam masalah penyalahgunaan narkoba. Biarkan mereka mengetahui tentang konsekuensi dari perilakunya. Tanpa bantuan Anda, mereka akan mulai menyadari bahwa penyalahgunaan narkoba memiliki andil yang buruk dalam semua aspek kehidupannya.

  1. Tawarkan Dukungan Anda

Walaupun awalnya mereka menolak menjalani rehabilitasi, tetap sampaikan kepada mereka bahwa Anda akan  mendukungnya jika mereka siap untuk direhab. Selalu tunjukan dukungan secara konsisten dan mempertahankan batasan yang sehat kepada mereka.

  1. Jangan Menambah Rasa Bersalah Mereka

Mungkin saja mereka sudah merasakan perasaan malu dan bersalah atas perilakunya sendiri. Tidak disarankan jika terlalu menceramahi, mengancam atau memanfaatkan perasaan bersalah mereka, agar mereka mau untuk direhab.  Karena ini bisa menjadi pemicu penyalahgunaan zat yang lebih parah dan menyebabkan mereka semakin defensif.

  1. Jangan Salahkan Diri Sendiri

Tidak perlu merasa bersalah ketika mereka menolak untuk direhab. Konflik dengan mereka mungkin saja terjadi, karena masalah kecanduan mempengaruhi proses kognitifnya, mereka pun bisa saja menyalahkan orang disekitarnya atas masalah penyalahgunaan zatnya. Penting untuk tetap positif dan tidak menyimpan dendam karena hal tersebut dapat menghalangi keinginan dan kemampuan Anda untuk membantu mereka.

  1. Mencari Bantuan untuk Intervensi

Setelah mencoba berdiskusi berulang kali dengan mereka namun mereka tetap menolak untuk direhab, cobalah untuk meminta bantuan intervensi dari pihak lain. Intervensi adalah pertemuan pribadi yang melibatkan mereka, anggota keluarga lain yang lebih disegani atau tenaga profesional di bidang adiksi. Bantuan Intervensi dari tenaga profesional di bidang adiksi dapat membantu Anda dalam memberikan edukasi kepada mereka mengenai dampak kecanduannya pada diri mereka sendiri dan orang-orang yang peduli padanya. Intervensi dapat menjadi cara yang berdampak untuk mendorong mereka membuat keputusan yang tepat.

  1. Jaga Diri Sendiri

Jika mereka masih tidak mau memulai menjalani rehabilitasi meskipun sudah mendapatkan intervensi, fokuslah pada diri sendiri. Anda bisa mencoba bergabung dengan support group yang memahami secara langsung betapa sulitnya situasi Anda. Selain itu, luangkan waktu untuk berolahraga, makan makanan sehat, dan tidur untuk mengurangi stres. Dengan fokus pada diri sendiri, Anda bisa saja menjadi motivasi bagi mereka. Saat Anda menjadi lebih sehat, mereka mungkin mengikuti langkah Anda. Anda bisa menjadi inspirasi bagi seseorang yang berjuang melawan kecanduan.

diterjemahkan oleh : <ASKM/rehabilitasi>

Source: https://www.rehabspot.com/family/steps-addict-alcoholic-refuses-treatment/

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel